PKS Legok - Jika anda sayang dengan buah hati yang masih
berusia dini, jangan membiasakannya dengan asupan tayangan televisi, apalagi
dalam durasi waktu lama.
Mengajak balita menonton tayangan televisi dalam durasi
yang lebih, ternyata merupakan sebuah kebiasaan yang kurang baik bagi tumbuh
kembang sang anak.
Hal ini terungkap dalam Gathering Bidan Rumah Sakit
Islam (RSI) Sultan Agung Semarang, bertajuk ‘Pola Tumbuh Kembang Anak’ di ruang
Islamic Teaching Hospital (ITH), Jumat (13/9).
Dokter Spesialis Anak RSI Sultan Agung, dr Hj Pujiati
Abbas SpA mengatakan, selama ini banyak yang salah kaprah di tengah masyarakat.
Terutama mereka yang menjadikan televisi sebagai instrumen perangsang tumbuh
kembang anak.
"Jangan sekali-kali mengajak balita untuk
menonton televisi dalam durasi yang lama. Justru kebiasaan itu bisa melambatkan
perkembangan tumbuh kembang anak," katanya.
Dalam periode balita, jelasnya, seharusnya orang tua
memberikan rangsangan berupa gerakan motorik kasar seperti pergerakan dan sikap
tubuh. Bisa juga diberikan rangsangan gerakan motorik halus, seperti
menggambar, cara memegang suatu benda, kemampuan bahasa seperti merespons
suara, mengikuti perintah dan berbicara.
"Sering menonton televisi dan dalam waktu yang
lama, bisa membuat malas anak. Sehingga anak akan malas bergerak dan
mengakibatkan obesitas," tambahnya.
Alasan lain, jelas Pujiati, saat ini tontonan televisi
hampir tidak ada yang bersifat tuntunan. Semuanya hampir menggambarkan perilaku
hedonis dan kekerasan.
Menurut dokter yang praktik di polianak RSI Sultan
Agung ini, saat balita merupakan periode penting dalam tumbuh kembang anak.
Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan
perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita inilah kemampuan berbahasa,
kreativitas, sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan selanjutnya. Perkembangan moral serta
dasar-dasar kepribadian sang anak juga dibentuk pada masa balita ini. [RoL]
Share Article on : | |||
Tweet |